https://pin.it/2jUBZtj
Benarkah berpergian di ruang publik sendirian itu memalukan dan menjadi kesalahan? Tentu tidak, bagian mana yang patut untuk dipermalukan kemudian disalahkan?
Pergi sendiri bukan berarti tidak memiliki teman, benar? Terkadang seseorang lebih memilih sendiri dengan alasan banyak hal. Sudah terbiasa atau lebih nyaman pergi sendiri, dan mencoba adrenalin yang baru. Alasan klasiknya, tidak perlu merepotkan orang lain untuk bisa melanglang buana kemana saja.
Jika kamu bertanya berapa kali aku pergi sendiri. Sudah banyak dan tak terhitung. Bahkan pergi bersama teman-temanku mungkin selama 21 tahun ini tidak sampai 20 kali. Haha, kamu bisa mengatakan aku introvert atau apalah.
Malam-malam ketika belum ada neng coro sering sekali aku pergi sendiri. Ya benar-benar sendiri, layaknya seorang yang siap hilang kapan pun.
Berjalan bersama kuda besi mungilku menuju arah bangunan abu-abu, kemudian menuju taman-taman yang kebanyakan diisi bapak ibu dan keluargannya itu, terakhir menuju bangunan hijau tujuh tingkat penuh kaca.
Aku tidak ingin menggantungkan diriku pada orang lain, karena pada akhirnya cepat atau lambat pun akan berakhir sendiri, sendirian.
Sendiri itu tidak salah, selagi tidak merugikan orang lain. Terkadang memang perlu waktu sendiri untuk merenungi diri sendiri.
Banyak pertanyaan yang seketika muncul: sudah baikkah, masih jahat, masih menyusahkan ataukah masih berantakan hidup seorang aku ini. Dari pertanyaan itu jalan terbaik biasanya muncul pada diri seorang aku. Hening sunyi senyap adalah bagian yang berpangaruh pada diriku.
Coba, cobalah pergi sendiri ke tempat terdekat darimu. Benar menyenangkan untuk mental dan jiwa mu! Ini serius.
Komentar
Posting Komentar